Rasa dan Harap

Aku tersenyum dan tertawa lepas, ketika membaca tulisannya difb, dan tentu itu semua adalah ungkapan rasa yang sedang bersemayam dalam kehidupannya, ntah kenapa, dia begitu pandai sekali membuat aku tersenyum-senyum sendiri, dan tertawa bahagia, bila kukenang cerita lama yang pernah terjadi diantara aku dan dia, mungkin ada rasa kekecewaan yang cukup dalam, namun semua itu bisa sirna dengan sekejap mata membaca segala kisah yang ditulisnya. Ada sesuatu yang begitu menarik pada dirinya, yang membuat aku lunglai dihadapannya, akupun terkadang tidak habis berpikir, kenapa ini bisa terjadi kepadaku, padahal bla dilihat secara kasat mata, hampirtidak ada yang spesial dari bentuk tubuh dan wajahnya, tubuh yang kecil, kurus dan berkulit hitam kehitam hitaman, sanggub merobohkan kerasnya hati. Mungkin ada saatnya benar bahwa cinta itu buta, dalam artian tidak mengenal segala bentuk materi, karena pada dasarnya cinta itu membuat segalanya menjadi indah. Dan sampai sekarang, aku belum tahu pasti apakah ini adalah cinta? ataukah ini hanya perasaan selintas saja, yang tak pasti statusnya. terkadang ada rasa benci, kasihan, senang , bahkan kecewa bercampur menjadi satu, rindu namun tidak berhasrat untuk menyapanya, hanya dari balik layar, tirai melampiaskan dahaga kerinduan tentangnya. ntah lah , kubiarkan rasa tentangnya mengalir apa adanya, tanpa mengejar cinta darinya. Tapi, aku berharap dia selalu bahagia dan selalu bahagia bersama seseorang yang mendampinginya dalam titian kehidupan dunia yang dijalaninya.......

الكلام وما يتألف منه

(ص) 
كلامنا لفظ مفيد كاستقيم  * واسم وفعل ثم حرف الكلم

واحده كلمة والقول عم * وكلمة بها كلام قد يؤم



تعريف الكلام

(ش)

الكلام المصطلاح عليه عند النحاة عبارة عن :اللفظ المفيد فائدة يحسن السكوت عليها. فاللفظ : جنس يشمل الكلام والكلمة والكلم ,ويشمل المهمل كديز والمستعمل كعمرو

ومفيد : أخرج المهمل و : وفائدة يحسن السكوت عليها : أخرج الكلمة وبعض الكلم وهو ماتركب من ثلاث كلمات فأكثر ولم يحسن السكوت عليه نحو: إن قام زيد

.................................................................................................................................................................

(1) 
الكلام خبر لمبتدأ محذوف, وأصل التركيب : هذا باب شرح الكلام وشرح مايتألف الكلام منه, و , الواو عاطفة و (ما) اسم موصول معطوف على الكلام, و (يتألف) فعل مضارع مرفوع, والفاعل ضمير مستتر جوازا تقديره : هو يعود إلى الكلام , و(منه) جار ومجرور متعلق بيتألف والجملة لا محل لها من الإعرب صلة الموصول

(2)

كلامنا :كلام : مبتدأ مرفوع ,ونا مضاف إليه مبني على السكون في محل جر, (اللفظ خبر المبتدأ مرفوع, (المفيد) نعت للفظ (كستقيم) جار ومجرور متعلق بمحذوف خبر لمبتدأ محذوف تقديره :وذلك كاستقم, (واسم) خبر مقدم, (وفعل ثم حرف) معطوفان عليه , (الكلم) مبتدأ مؤخر

(3)

واحده. مبتدأ (الكلمة) خبر المبتدأ (والقول) مبتدأ (عم) فعل ماض فاعله ضمير مستتر جوازا تقديره هو يعود إلى القول والجملة في محل رفع خبر المبتدأ _ (وكلمة) مبتدأ أول (بها) جار ومجرور متعلق بيؤم (كلام) مبتدأ ثان (قد) حرف تقليل (يؤم) فعل مضارع مبني للمجهول ونائب الفاعل ضمير مستتر تقديره هو والجملة من الفعل ونائب الفاعل في محل رفع خبر المبتدأ الثانى والمبتدأ الثاني وخبره في محل رفع خبر المبتدأ الأول, ومعنى البيت أن لفظ الكلمة قد يطلق ويقصد بها المعنى الذى يدل عليه لفظ الكلام

وابدأ ابن مالك ألفيته قائلا

قال محمد هو ابن مالك  * أحمد ربي الله خير مالك

مصليا على النبي المصطفى  * واله المستكملين الشرفا

واستعين الله في ألفية  *مقاصد النحو بها محوية

تقرب الأقصى بلفظ موجز * وتبسط البذل بوعد منجز

وتقتضى رضا بغير سخط * فائقة ألفية ابن معط

وهو بسبق حائز تفضيلا * مستوجب ثنائى الجميلا

والله يقضى بهبات وافره  *  لي وله في درجات الاخره

الجواب

فإذا كان الله خلق في إرادة الشر ,وخلق لي الشر,فكيف يحاسبني عليه؟؟وهل سيكون معنى الكسب إلا أني تلبست بهذا الفعل ولو على كره مني؟؟


الجواب ::أن الاشاعرة يقولون قوله تعالى :وما تشاءون إلا أن يشاء الله (الانسان :30

وقوله تعالى :الله خلق كل شىء..

لا يتوجه على الميلان القلبي للإنسان نحو الخير, أو الشر, فاالميلان القلبي لا يسمى شيئا ,والله تعالى يحاسبه عباده على هذا الميلان القلبي, أو التوجه نحو الشر, أو الخير

""ويقول الأشاعرة بأن القدرة يستخدمها الانسان بعد ميلاد القلبي. والميلان القلبي أمر اعتباري غير موجود في الخارج

والملان من الأمور الذهنية, وهي غير قابلة للمخلوقية, وميلان القلب يتحول إلى رغبة وإلى إرادة, ومن الارادة يأتي القصد, ففعل هذا الشىء عنه أى صدوره عن الانسان. فنقول :التأثير من الله, والكسب من العبد

secercah penjelasan atas pertanyaan

Manusia hanya berusaha dan Allah Swt lah yang menentukan, artinya : ketika seorang ingin melakukan sesuatu, contoh : akhi Raja ingin menikahi seorang wanita soleha, tentu akhi raja harus memiliki usaha untuk bisa menggapainya, cthnya : akhi datang kerumahnyaa menjumpai keluarganya terus mengkhitbahnya, adapun hasilnya DIterima ataupun ditolak, itu adalah ketentuan ataupun kehendak Allah Swt, karena memang manusia itu hanya bisa berusaha sedangkan Allah Swt yang menentukannya.........usaha dan keinginan serta kehendak pada manusia itu bergantung atas kehendak Allah Swt dan bukan mutlak hanya urusan manusia saja...contohnya : akhi raja berkehendak untuk menikahi wanita seleha, sedangkan Allah Swt tidak menghendaki akhi menikah dengan wanita soleha, maka kehendak Allah Swt lah yang terjadi, dan akhi tidak jadi menikah dengan wanita soleha tersebut karena Allah Swt tidak menghendaki....makhluq berkehendak dan Allah berkehendak namun kehendak Allah Swt yang terjadi...sedangkan usaha atau keinginan itu bukanlah termasuk sesuatu yang diciptakan karena usaha atau keinginan itu perkara i'tibari, artinya tidak ada wujudnya dikenyataan krn itu hanya kecenderungan yang ada didalam hati untuk melakukan sesuatu perkara apapun..sedangkan hasil perbuatan yang terjadi, tentu itu ciptaan Allah Swt krn Hanya Allah Swt sajalah Sang pencipta..namun tetap saja perbuatan itu dinisbahkan kepada manusia karena manusia yang melakukannya..cntoh : seorang mulim sholat, yang sholatkan manusia bukan Allah Swt?! terus contoh lagi : manusia mencuri tentu yang mencuri itu manusia bukan Allah Swt , dan seterusnya....dan dihari kiamat nanti Manusia dihisab dari usaha atau keinginannya, sehingga tidak ada alasan bagi manusia untuk menuntut Allah Swt dengan alasan Allah Swt yang menciptakan , mudah2an bisa dipahami ..Wallahu'alam

Kata orang

Kata sebagian orang, ketika seseorang menulis di Fb, Tulisan itu menunjukkan siapa sesungguhnya dia, jati diri sebenarnya. serta kualitas intelektualnya bagaimana dan seterusnya sebagainya.
Namun bagiku pernyataan ini terlalu agak berlebihan dan terlalu tergesa-gesa. menurut kaca mataqu, tulisan yang ada di Fb itu, belum tentu menunjukan siapa dia sesungguhnya dan jati diriya seperti apa, kualitas intelektualnya sampai mana dan seterusnya sebagainya.
karena betapa banyak orang yang menulis tentang apa saja, namun tidak sesuai dngan realita yang ada.

_Menulis tentang cinta, padahal sesungguhnya mereka berdusta tentang cinta dan tidak mengerti tentang cinta dan bukan pencinta.
تعصي الإله وتظهر حبه # هذا لعمري في القياس محال
لو كان حبك صادقا لأطعته # فإن المحب لمن يحب مطيع.
_Menulis tentang Tasawuf , dan mereka bukanlah ahlinya.
_Menulis tentang Hadist, namun mereka bukan ahlu hadist
_Menulis tentang Mantiq, namun sesungguhnya mereka tidak mengerti hakkat mantiq.
Dan seterusnya senada seirama diqiyaskan dengan diatas.
Walahu a'lam.

Alam

Sudah menjadi kesepakatan Jumhur Ulama Ahlussunnah Waljama'ah, bahwasannya Alam = " segala sesuatu kecuali Allah"
Adalah makhluq ciptaan Allah Subhanahu Wata'aala.
Ini berarti bahwa Alam memiliki permulaan bukan tanpa permulaan atau adanya Alam itu bersamaan dengan Pencipta Alam, seperti illah dan ma'lul.
Tidak benar pernyataan bahwa Alam itu tidak ada awalnya atau diciptakan tanpa permulaan, karena konsekuensinya bila alam ini diciptakan tanpa permulaan, timbul lah pertanyaan,
apakah yang dimaksud dengan diciptakan Alam tanpa permulaan ?
bukankah sesuatu yang diciptakan itu PASTI ada awalnya? dari tiada menjadi ada terus menjadi tiada?
kalau adanya Alam ini bersamaan dengan Pencipta Alam " illah and ma'lul " berarti ini sama saja menghilangkan Kehendak dari Sang Pencipta,?!
Kalau begitu, berarti Alam ini makhluq (diciptakan) , atau baharu, atau alam ini memiliki awal adanya.
sedangkan pernyataan yang mengatakan bahwa Alam ini diciptakan tanpa permulaan atau adanya Alam itu bersamaan dengan Pencipta Alam dengan berdasarkan teori illah dan ma'lul, sebagai contoh gerakan tangan dengan cincin yang bersamaan tanpa ada yang mendahului. maka pernyataan ini adalah bathil murokab bin jahil murokab bin sesat murokab,.
Sekian dan trims.

Wijha nadzhor

Menurut sependek pengetahuanku, perbedaan buku'' dahulu dengan buku'' sekarang.
Buku'' dahulu tidak kutemukan dibelakangnya Daftar Pustaka, ataupun catatan kaki'..ini menandakan Ilmu Ulama'' dahulu sangat Luar biasa sekali.
Dan sedangkan buku'' sekarang, banyak kutemukan dibelakangnya, Daftar Pustaka serta catatan kaki, ini bukan berarti Ulama'' sekarang bukan tidak luar biasa, tapi masih luar biasa Ulama Terdahulu.

maka kira'' , kalau ada oknum tertentu yang menghina dan merendahkan Ulama dahulu, semisal Imam Syafi'i Ra, Imam Malik Ra, Imam Hanafi Ra. Imam Ahmad Ra...Imam Asy'ary , Imam Al-ghazali dan seterusnya. Sebaiknya dia mengaca sejuta kali di cermin.
Wallahu'alam.

"Hanya Tentang Cinta "

Sungguh banyak bertebaran definisi tentang hakikat sebuah "cinta", dan sampai sekarang belumku temukan kesepakatan dari arti yang namanya cinta.
Tanpa ada diskriminasi, semua orang tentu memiliki makna khusus dari CINTA, mereka tenggelam dalam lautan cinta , hari''nya yang silih berganti terus terisi kenikmatan tentang cinta.

Cinta, kalimat yang tersusun dari lima huruf, namun memiliki banyak definisi seperti pelangi yang indah memiliki warna yang beragam, ada merah, juga kuning, hijau dan seterusnya dilangit yang biru.
Bila berbicara tentang cinta, tentu berbicara tentang rasa, dan tentu berbicara tentang tasalsul dalam artian dimanakah ujungnya ?
Dari manusia biasa hingga luar biasa, rakyat jelata, pejabat , musisi serta pujangga, dari yang Shufi hingga ke salafi wahabi, syiah , modernis dan, humanism , begitu juga dengan sosialism , liberalis lanjut ke komunis, atheis dan lain sebagainya, bahkan Isis.
Berserakan puisi tentang cinta, lagu tentang cinta, iramah tenang cinta, serta buku tentang cinta, didunia nyata maupun maya, berbicara tentang cinta.
Namun sampai saat sekarang ini, aku belum mengerti apa itu cinta?! definisi tentang cinta. Pastinya untuk saat ini, definisi cinta yang mewakili hatiku adalah:
لو كان حبك صادقا لأطعته … إن المحب لمن يحب مطيع
Jika Cintamu benar….
Niscaya ‘kau ‘kan taati dirinya…
sesungguhnya orang yang mencinta…
taat kepada kekasih yang dicintainya...
" Imam Asy-Syafi’i "
qul in kuntum tuhibbuunallaaha fattabi'uunii yuhbibkumullaahu wayaghfir lakum dzunuubakum walaahu ghafuurun rahiim
[3:31] Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
"Ali Imran (3) Ayat 31"
Wallahu'alam.

Berbicaralah"

Pastinya, tidak ada keharusan "wajib" untuk menyampaikan segala macam apa yang kita ketahui, dengar, dikhalayak orang'' ramai dimana saja berada, terlebih lagi didunia maya dimana banyak terdapat syubhat'' meskipun ada nilai'' positf dan tentunya semua itu dikembalikan kepada setiap masing' individu itu sendiri bagaimana menyikapinya.
Terkadang ada masa_nya kita tidak berbicara sesuatu yang semestinya belum saatnya untuk dibicarakan, tentunya pembicaraan yang sifatnya sangat sulit dinalar dan dipahami oleh akal seseorang yang belum ada kapasitas untuk menerima serta mencernanya, karena ditakutkan ada kesalahtanggapan yang menyebabkan masuk kejurang gelab dan dalam menyesatkan.

Tentu, setiap kita yang memiliki rasa, asah, harapan, cita dan cinta, tidak rela melihat saudaranya tergelincir dalam jurang pemisah kebahagiaan, disebabkan atas kesalapahaman dari sebuah arti yang sangat berarti. Maka, cukuplah kita pendam dalam hati yang terdalam atau kita luapkan kepada mereka yang pantas,
Masih teringat apa yang disampaikan guru ngaji Tauhidku semalam yang kira'' maknanya begini,
Imam Ali Karamallahu wajh, beliau berkata :
"Berbicaralah kepada manusia sesuai apa yang ia ketahui. Apakah kalian suka Allah dan Rasulullah didustai?
Subhanallahu Walhamdulillah
Begitu juga Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
"Cukuplah seseorang itu dikatakan sebagai pendusta kalau dia menceritakan semua yang dia dengar"
Wallahu 'alam....
Cairo lama. 2/8/2015

Syair Terakhir Imam Syafie r.m - Ilaika

Selawat Ya Badrotim يَا بَدْرَ تِمٍّ

Hanya Curahan hati"

Bukan berapa banyak kitab Turost yang harus dibaca, Tapi sejauh mana kita memahami madlul'' ataupun makna yang terkandung dalam rangkaian kalimat yang diungkapkan melalui pena Ulama tersebut sesuai dengan apa yang dimaksud.
Karena, tujuan yang paling pertama dituju adalah mengungkapkan, menyingkap arti yang seiramah ataupun senada dengan pemikiran yang mempunyai otoritas. bukan membacanya terus menerjamahkan dalam tulisan yang belum tentu sesuai dengan yang dimaksud.

Kita sangat mengetahui, Para Ulama ketika menulis suatu Fan ilmu berdasarkan kaidah'' yang setiap per-kalimat memiliki arti, makna yang khusus dan dalam, serta bukan sembarangan yang sia'' tak berfaidah,
Bukan rahasia umum, menurut presepsi_ku (Hamba yang dhoif) disertai dengan pengalaman yang serba serbi, Jalan satu''nya untuk menempuh dan mencapai sebuah pemahaman yang sama persis dengan para Ulama tersebut adalah dengan belajar dari seorang guru yang memiliki matarantai keilmuan , karena dengan kalam'' beliaulah rahasia itu terbongkar dan terang.
Disini, dimesir yang tercinta, sungguh sangat banyak kita jumpai ( ulama al-azhar) Ulama'' yang luar biasa dan sangat ikhlas mengajar, membimbing para penuntut Ilmu. Semua itu terbukti dengan banyaknya tersedia tempat'' aktivitas dalam transfer men-transfer ilmu. Selain konsep yang dibangun berdasarkan dengan ilmu yang kuat dan kokoh, juga memiliki sanad secara riwayah dan diroyah. dan lebih menghebohkan Ulama disini juga memiliki sanad tadzkiyatunnafsi (pensucian jiwa) atau dalam istilah lain Tasawuf.
Mudah2an tidak ada Ketertipuan merasa cukup mampu menguasai beberapa ilmu alat menimbulkan rasa enggan untuk berantusias mencari Penjelasan, pemaparan langsung dari lisan seorang guru yang mulia. Karena kemampuan dalam mengusasai ilmu wasaail " lugho, alat " belum tentu mampu menyingkap hakikat rahasia terhijab dalam huruf'' kalimat yang tertata.
Dengan Yang demikian, tersingkirlah istilah gagalpaham itu.
Wallahu'alam
Kairo. 2 / 6 / 2015

Suara hati

Tidak ada alasan untuk bisa mengingkari, bahwa dikalangan Ulama dulu, ada yang tidak melangsungkan pernikahan di dunia yag fana ini. sebut saja seperti : Imam al-Nawawi, Imam Ibn Jarir al-Tabari, Imam Abu Ishaq al-Shirazi, Imam Ibn Taymiyya, Imam Tahir al-Jaza'iri dan lain sebagainya,
Sampai'' Ulama kelas Internasional Maulana Shaikh Abd al-Fattah Abu Ghuddah mengabadikannya dalam sebuah kitabnya yang menghimpun nama'' Ulama yang tidak menikah, masalahnya Bukan karena mereka tidak bisa untuk mempersunting bidadari soleha, dan bukan juga karena tidak ada wanita yang mau dengan mereka, tapi karena sangkin sibuknya mereka dengan Ilmu, membaca, menulis kitab, sehingga tak teringat lagi atau lupa untuk menikah.

Bedanya, sangat jauh sekali dengan anak mudah sekarang, saking sibuknya memikirkan pernikahan, lupa mereka menulis kitab. hehe
Dan yang pasti, setiap insan yang bernyawa tentunya sangat merindukan sebuah Cinta yang dilandaskan atas pernikahan, pernikahan yang membawa keberkahan, pernikahan yang menggapai ridho Ilahi. Sungguh betapa banyak Cinta yang tidak diikat dengan pernikahan tergelincir dalam nafsu gelora.
'Ala kulli hal....Semoga kita' yang belum menikah alasannya sama dengan jejak para Ulama dulu. ,bukan karena ekonomi yang lagi darurat, atau belum adanya persetujuan dari pihak'' tertentu, atau juga belum bertemu dengan pujaan hati "belum jodoh", meski tidak menutup kemungkinan ada yang demikian.
Akhirnya, hanya kepada Allah Swt sajalah kita bertawakkal, semoga diberikan kekuatan untuk bisa bertaqwa dan ta'at kepada_Nya.
Kalau bukan karena pertolongan_Mu Ya Allah, kami tak sanggub menyembah_Mu.
لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ
2 / 3 / 2015....Kairo