Bukan berapa banyak kitab Turost yang harus dibaca, Tapi sejauh mana kita memahami madlul'' ataupun makna yang terkandung dalam rangkaian kalimat yang diungkapkan melalui pena Ulama tersebut sesuai dengan apa yang dimaksud.
Karena, tujuan yang paling pertama dituju adalah mengungkapkan, menyingkap arti yang seiramah ataupun senada dengan pemikiran yang mempunyai otoritas. bukan membacanya terus menerjamahkan dalam tulisan yang belum tentu sesuai dengan yang dimaksud.
Kita sangat mengetahui, Para Ulama ketika menulis suatu Fan ilmu
berdasarkan kaidah'' yang setiap per-kalimat memiliki arti, makna yang
khusus dan dalam, serta bukan sembarangan yang sia'' tak berfaidah,
Bukan rahasia umum, menurut presepsi_ku (Hamba yang dhoif) disertai dengan pengalaman yang serba serbi, Jalan satu''nya untuk menempuh dan mencapai sebuah pemahaman yang sama persis dengan para Ulama tersebut adalah dengan belajar dari seorang guru yang memiliki matarantai keilmuan , karena dengan kalam'' beliaulah rahasia itu terbongkar dan terang.
Disini, dimesir yang tercinta, sungguh sangat banyak kita jumpai ( ulama al-azhar) Ulama'' yang luar biasa dan sangat ikhlas mengajar, membimbing para penuntut Ilmu. Semua itu terbukti dengan banyaknya tersedia tempat'' aktivitas dalam transfer men-transfer ilmu. Selain konsep yang dibangun berdasarkan dengan ilmu yang kuat dan kokoh, juga memiliki sanad secara riwayah dan diroyah. dan lebih menghebohkan Ulama disini juga memiliki sanad tadzkiyatunnafsi (pensucian jiwa) atau dalam istilah lain Tasawuf.
Mudah2an tidak ada Ketertipuan merasa cukup mampu menguasai beberapa ilmu alat menimbulkan rasa enggan untuk berantusias mencari Penjelasan, pemaparan langsung dari lisan seorang guru yang mulia. Karena kemampuan dalam mengusasai ilmu wasaail " lugho, alat " belum tentu mampu menyingkap hakikat rahasia terhijab dalam huruf'' kalimat yang tertata.
Dengan Yang demikian, tersingkirlah istilah gagalpaham itu.
Wallahu'alam
Kairo. 2 / 6 / 2015
Bukan rahasia umum, menurut presepsi_ku (Hamba yang dhoif) disertai dengan pengalaman yang serba serbi, Jalan satu''nya untuk menempuh dan mencapai sebuah pemahaman yang sama persis dengan para Ulama tersebut adalah dengan belajar dari seorang guru yang memiliki matarantai keilmuan , karena dengan kalam'' beliaulah rahasia itu terbongkar dan terang.
Disini, dimesir yang tercinta, sungguh sangat banyak kita jumpai ( ulama al-azhar) Ulama'' yang luar biasa dan sangat ikhlas mengajar, membimbing para penuntut Ilmu. Semua itu terbukti dengan banyaknya tersedia tempat'' aktivitas dalam transfer men-transfer ilmu. Selain konsep yang dibangun berdasarkan dengan ilmu yang kuat dan kokoh, juga memiliki sanad secara riwayah dan diroyah. dan lebih menghebohkan Ulama disini juga memiliki sanad tadzkiyatunnafsi (pensucian jiwa) atau dalam istilah lain Tasawuf.
Mudah2an tidak ada Ketertipuan merasa cukup mampu menguasai beberapa ilmu alat menimbulkan rasa enggan untuk berantusias mencari Penjelasan, pemaparan langsung dari lisan seorang guru yang mulia. Karena kemampuan dalam mengusasai ilmu wasaail " lugho, alat " belum tentu mampu menyingkap hakikat rahasia terhijab dalam huruf'' kalimat yang tertata.
Dengan Yang demikian, tersingkirlah istilah gagalpaham itu.
Wallahu'alam
Kairo. 2 / 6 / 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar