Sabtu, 21 Maret 2015

Cerpen

"Cinta terlarang "
Wanita berkulit putih dengan rambut panjang dan kriting, serta hidung yang mancung berkerabu itu terkejut, dan tidak habis pikir, bagaimana bisa kata-kata perpisahan itu diucapkan dari kekasih yang dicintainya,
Terjadilah dialog sengit yang berkecamuk antara dua sepasang kekasih yang belum halal lagi diridhoi.
Namun, sebelum dialog itu terjadi, terlebih dahulu lelaki itu menelepon pacarnya, agar mau bertemu disuatu tempat, yang sunyi sepi tanpa ada seorangpun yang mengganggu,
Hp Nokia C1-00 milik wanita itupun berdering dering, sebagai isyarat bahwa ada yang memanggil-manggil dirinya, siapakah gerangan yang pagi-pagi buta, belum lagi sempat cuci muka, sudah ada yang menelepon. Dengan raut wajah yang cemberut serta rambut yang acak-acakan, tanpa membaca Al-basmalah Hp-nya diangkat.
Lelaki : Assalamu'alaikum Wr wb, Hallo Bebh , sore hari ini, aku ingin bertemu denganmu, Penting kali
Wanita : Waalaikumussalam Wr. wb, ohhh, iya Cintaqu, ada apa ? dan dimana ?
L : nanti saja aku ceritakan ada apanya, kita bertemu ditempat yg biasanya kita mojok. ( baca : duduk berduaan ditempat sepi)
W : iya, sampai ketemu nanti sore, ea my love smile emotikon
L : Oke, siip, Don't forget
Seiring berjalannya waktu, detik demi detik, jam dinding terus berputar, waktu sore mulai ingin menyapa, dan pertemuan itu sudah mulai nampak titik terang. Dengan hati yang bimbang lagi berdoa, lelaki itu sudah bertekad keras, untuk mengakhiri sebuah hubungan yang tidak semestinya, meski berat rasanya, namun dalam hati kecilnya berkata : lebih berat lagi terasa di akhirat, bila hubungan ini tetap diteruskan. Astaghfirullah, mulutnya komat kamit membaca istighfar.
Akhirnya, Tanpa disadari, waktu sore telah tiba, lelaki itupun bergegas, dan berjalan menuju suatu tempat yang dimana, ditempat itu lah dia akan mengakhiri kisah cinta terlarangnya dengan kekasihnya.
Ternyata, wanita (kekasihnya) sudah duluan sampai ditempat itu, duduk manis seraya menunggu pujaan hatinya,
Untuk mempersingkat, terjadilah dialog yang sengit antara Sepasang kekasih terlarang itu.
Begini dialognya_
Lelaki : sebenarnya, ada yang ingin kusampaikan kepadamu, tapi aku bingung dari mana memulainya.
Wanita : Emank ada apa rupanya? kok bingung sihhh, aneeeeeh. hmmmm
Lelaki : begini, sepertinya, aku tidak bisa melanjutkan hubungan ini, karena ini, Cinta terlarang. kamu tahukan ?
Wanita : Lohhhhhhh, kok bisa ? gak ada angin serta badai? kamu kenapa Bebh? ada apa, kamu demam ya ? bukankah kamu bebh yang nembak aku, untuk menjadi pacar kamu, ingat itu ya,tapi, tapi kenapa kamu ingin mengakhirinya ? anehhhhhhhhh, hmmmm
Lelaki : iya, aku tahu, semua ini salahku, aku yang memulainya, makanya karena itu, aku ingin mengakhirinya, kuharap kamu mengerti !!
Wanita : Tapi, kenapa tiba-tiba kamu ingin mengakhirinya dengan beralasan, bahwa cinta ini, cinta terlarang ? bukankah cinta kita sudah berjalan dengan apa adanya tanpa ada kata'' cinta terlarang. ?
Lelaki : Iya, tapi itu dulu, dulu aku tidak begitu paham dan peduli dengan Larangan-larangan agama, namun sekarang aku sadar dan mulai mengerti, ternyata apa yang selama ini kita lakukan, salah kaprah. ini tidak bisa diteruskan, kamu mengertikan ?
Wanita : Ya, aku mengerti, tapi ..................Aku masih mencintaimu ! aku tidak ingin kamu jauh dan meninggalkanku, hiks, hiks, hiks, (baca :nangis)
Lelaki : Begitu juga diriku, yang masih mencintaimu, namun tetap saja ini tidak bisa kita teruskan !. Aku ingin berubah, berubah lebih baik menjadi lelaki yang taat beragama, kumohon ngertiin aku, plisss. frown emotikon
Wanita : Lantas, bagaimana ? atau, kalau begitu Lamar aku, jadikan aku halal bagimu, sehingga cinta ini bukan cinta yg terlarang.
Lelaki : Bukannya aku tidak mau melamarmu, tapi tahu sendirikan, aku hanya lelaki biasa, dan masih bodoh, bagaimana aku bisa membangun sebuah pernikahan tanpa ilmu yang cukup?
Wanita : Terus, bagaimana dund ?
Lelaki : untuk sementara izinkan aku dulu menuntut ilmu, serta menuju Tuhanku.
Wanita : Baik lah, kalau itu yang kamu mau, tapi jangan lupakan aku dalam doamu .hiks, hiks, hiks (baca : nangis)
Lelaki : Tentu, aku tidak melupakanmu, aku akan selalu berdoa untukmu.
BERSAMBUNG.........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar