Sabtu, 24 Januari 2015

Bantahan Terhadap Syubhat Seputar Imam Razi -`alaih rahmatullah-.

A. PEMBUKAAN

NِِAMA
Imamul Mutakallimin, Panji Ahlus Sunnah, Abu Abdillah Muhammad Ibn Umar Ibn Husain Fakhr Ad-Din Ar-Raziy -`alahi rahmatullah-.

KELAHIRAN
Dilahirkan di desa "Ar-Ray", terletak di utara barat Kota Teheran, Iran. Pada tahun 543 H. Kata Ar-Razi adalah nisbah kepada desa Ray.

PEMIKIRAN
Dalam fiqih menganut Madzhab Syafi`i, bahkan termasuk dalam pembesar Ulama Syafiiyah. Dalam teologi mengantupaham Asy-`Ariy (secara umum, karena sebagian pendapat berbeda).

GURU-GURUNYA
Diantara Guru-Gurunya adalah Dhiya Ad-Din Umar, ayahnya sendiri. Mujdu Ad-Din Al-Jaily muridnya Imam Ghzali ra.


KARANGAN
Dalam Tafsir : At-Tafsir Al-Kabir
Dalam Mantiq : Al-Ayatul Bayyinat fil Mantiq, Syarhul Isyarat li Ibn Sina, Syarh `Uyunil Hikmah
Dalam Kalam : Al-Arbaun fi Ushul Ad-Din, Nihayatul Ma`qul fi dirayatil Ushul
Dalam Ushul dan Fiqh : Al-Ma`alim fi Ushul Fiqh, Al-Mahshul, dan Syarh Wajiz
Dalam Matematika dan Ilmu Perbintangan : Ar-Riyadhah dan Risalah fi `Ilmil haiah
Dalam Kedokteran : Syarh Qonun Ibn Sina dan At-Thibbul Kabir.


B. SYUBUHAT
Disini penulis akan menyebutkan beberapa syubuhat yang paling sering dilontarkan kepada Imam Razi ra. :

1. Tuduhan bahwa Imam Ar-Razi ra. adalah seorang zindiq dan syuubiy (Anti Arabism)
Kata Syu`ubi artinya orang yang Anti Arab (Anti Arabism). Golongan ini muncul pada masa Pemerintahan Bani Umayyah, dan baru populer pada masa Pemerintahan Abbasiyah. Mereka tidak menerima hukum arab.      Banyak yang menukilkan bahwa Imam adalah zindiq bermadzhab syuubi dari Kitab Tarikhul Islam karangan Imam Adz-Dzahabiy ra. Dalam kitab tersebut Imam Dzahabi mengatakan :

كان الرازي يقول : قال محمد التازي. وقال محمد الرازي : يعني بالتازي النبي صلى الله عليه و سلم, والتازي هو العربي

"Dahulu Ar-Razi ra. berkata : Muhammad At-Tazi, dan berkata : Muhammad Ar-Razi. Yang di maksud At-Tazi
adalah Nabi Muhammad saw. Dan At-Tazi artinya Al-`Arabiy."

Kata "At-Taziy" artinya Orang Arab. Kata ini digunakan bagi mereka yang sinis terhadap orang arab. Penukilan ini tidak benar,  bagi seorang yang menelaah kitab-kitab Imam Ar-Razi ra. dalam muqoddimah kitab-kitab beliau, kita akan melihat bagaimana takzimnya kepada Nabi Muhammad saw. tak mungkin sampai menjulukinya dengan kata "at-taziy". Lebih tepatnya ucapan     ini adalah dari kalangan Karamiyah Mujassimah yang sangat memusuhi Imam Razi dan menisbahkannya pada beliau.

 2. Tuduhan bahwa Imam Razi ra. adalah seorang syiah   
 dalam kitab lisanul mizan karangan Imam Ibnu Hajar Al-Asqalaniy ra. dikatakan :      

Imam Razi ra. penganut syiah selalu mengagungkan ahlul bait karena mempunyai pemahaman syiah.  Dalam sebagian karangannya Ar-Razi pernah mengatakan "Dahulu sayyidina Ali adalah orang pemberani, tidak    seperti yang lainnya". Sebagaimana beliau suka menyebut Imam Ali -karramallahu wajhah- dan ahlul bait dengan  sebutan "alaih/alaihim as-salam".

 BANTAHAN :    
 a. Ustadz Shalih Zarkan pernah membahas tentanga permaslahan ini dalam kitabnya "Fakhruddin Ar-Razi"                mengatakan :

(yang harus di garis bawahi) Cinta terhadap ahlul bait adalah termasuk perbuatan sunnah yang    diajarkan,    dan membenci       orang yang membenci ahlul bait adalah perintah dalam agama. Memberikan gelar  "As- Salam" dibelakang nama-nama ahlull bait,        sayyidina Ali dan para Khulafaur Rasyidin telah dilakukan oleh pemuka    Ahlus Sunnah.  Yang paling jelas melakukannya        adlah Imam Bukhari ra. dalam kitab Sahih nya, Tirmidzi dalam  sunan nya, Abu Dawud dalam musnad nya, merka semua       adalah pemuka Ahlus Sunnah !.     

 b. Adapun nash yang diambil dari kitab Imam Ibnu Hajar ra. adalah penukilan yang benar, akan tetapi penukilan Imam Ibnu Hajar -`alaihi rahmatullah- ada CACATnya. Karena kalam yang di nukilkan Imam Ibnu Hajar ra. itu terdapat dalam kitab         "maalim fi ushul ad-din" karangan Imam Razi ra. Beliau disana mengatakan :

"Imam Ali -karramallahu wajhah- dahulu pemberani, dan (sayyidina) Abu Bakr -radhiyallahu `anhu- dahulu sangat lemah  dalam pandangan KAUM RAWAFIDH (SYIAH)."

Jadi yang mengatakan selain Imam Ali -karramallahu wajhah- tidak pemberani, itu menurut kaum RAWAFIDH bukan Imam Razi ra.

3. Imam Razi ra. lemah dalam periwayatan Hadis
Dalam kitab Mizanul I`tidal karangan Imam Dzahabi ra. disebutkan :

Al-Fakhr Ibn Al-Khatib (Imam Razi), pemilik karangan     buku, sangat cerdas dalam ilmu-ilmu akal, akan tetapi tidak punya periwayatan hadis yang cukup, punya permaslahan      yang membingungkan menurtnya termasuk dalam agama, semoga allah menetapkan keimanan dalam diri kita.

BANTAHAN
Yang membantah kalam Imam Dzhabi ra. adalah muridnya sendiri, yaitu Imam Ibn As-Subki ra. dalam kitabnya Tahabaqat       Syafiiyah Al-Kubra. Beliau mengatakan :

Ketahuilah ! bahwa guru kami Imam Dzahabi ra. dalam kitabnya Al-Mizan, memasukan Imam Razi kedalam "dhuafa` (fil hadis)", dan saya menta`liq nya pada hasyiyah Kitab tersebut, "Tidak ada faidahnya menyebutkan hal ini, tidak bisa dikatakan        Imam Razy ra. termasuk lemah dalam hadis karena dilihat dari bebagai sisi. Yang paling penting adalah, Imam Razy ra. adalah habrul ummah.

4. Imam Razi ra. mendalami dan mengarang kitab Sihir "As-sirrul Maktum"
 Imam Dzahabiy ra. mengatakan bahwa Imam Razy ra. mempunya kitab sihir, dan mendoakan semoga beliau taubat  dari perbuatan nya.

BANTAHAN 
Ada yang mengatakan kitab ini adalah karangan Imam Razy ra. dan ada pula yang menafikannya. Yang menafikannya adalah     Imam As-Subki ra. Namun sebagaiman yang dibahas oleh Ustadz Zarkan dalam kitabnya, bahwa pensibatan ini benar bahwa    Imam Razy ra. mempunyai kitab namanya "As-sirrul Maktum" berkisat tentang sihir. Tapi yang dimaksud Imam Razy ra. bukan     untuk menggunakannya, tetapi untuk mengetahui hakikah kebohongan sihir. Karena ada beda antara mempelajari dan menggunakan.


C. PENUTUP
Sekilas tentang syubuhat yang paling sering terlontar kepada Imam Fakhruddin Ar-Razi -`alahi ramhatullah- telah di jawab dengan gamblang. Sangatlah tidak mungkin bagi seorang yang telah lama membela panji sunnah dari keburukan pemikiran muktazilah, karramiyah dan syiah terdapat syubuhat-syubuhat yang telah ditulis. Jika kita melihat perjuangn Imam Razi ra. maka sebagai generasi belakangan kita sangat merasakan jasa-jasa Imam Razi ra. dalam membantah kaum yang tidak percaya tuhan.

Adapun pendapat-pendapat Imam yang melontarkan syubuhat diatas, bukanlah dibangun atas rasa dendam dan kepentingan pribadi. Karena merka pun mendapatkan hasil nya dari Ijtihad sendiri, sedangkan Ijtihad bisa diterima atau tidak. Tidak ada manusia yang ma`shum sama sekali kecuali Nabi Muhammadshallahu `alahi wa sallam. Maka Ijtihad merka pun bisa diterima atau ditolak. Dan tak ada maksud disini untuk mengadu domba sesama para Imam dan Ulama Islam (naudzu billah). Maksud dari tulisan ini adalah, seyogyanya kita tetap takzim pada Imam yang telah berjuang dan berkorban demi tegaknya panji Al-Quran dan Sunnah dengan pedang Ilmu. Terlepas dari sedikit kekeliruan mereka dalam ber-Ijtihad.


Imam Malik ra. berkata "Setiap perkataan, bisa dieterima atau tidak kecuali pemilik kubur ini (Nabi Muhammad saw.)."


wallahu`alam bis shawab

Ditulis oleh : Ust. Adhitia Kemal lc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar